Dari Tragedi Sepak Bola ke Kejayaan Poker: Perjalanan Inspiratif Ruben Correia

Apakah Anda tumbuh besar di Amerika Utara dengan baseball dan hoki, Eropa dan Amerika Selatan dengan sepak bola dan basket, atau di Asia, di mana kriket dan tenis meja mendominasi, ada satu hal yang menyatukan kita semua: sensasi kompetisi. Beberapa orang unggul dalam olahraga, dan bagi mereka, kompetisi fisik adalah kekuatan pendorong, sementara bagi yang lain, aspek mental adalah medan pertempuran mereka. Terlepas dari itu, kompetisi adalah inti dari semuanya. Tapi apa yang terjadi ketika Anda kehilangan kemampuan untuk bersaing di bidang yang Anda pilih?

MAIN DI WSOP

Ketika Mimpi Sepak Bola Hancur

Itulah yang terjadi pada Ruben Correia. Lahir di Portugal, ia dibesarkan untuk sepak bola. Ia hidup dan bernapas dalam gaya hidup itu seperti banyak anak Portugal lainnya. Melihatnya sekarang, dengan kaki sekuat batang pohon dan tubuh bagian atas yang seimbang, Anda mungkin berpikir, ‘ya, ini adalah pemain sepak bola.’ Sayangnya bagi Ruben, itu tidak terjadi. Meskipun ia unggul di lapangan, sebuah kecelakaan malang membuatnya harus dirawat di rumah sakit dengan cedera ACL yang robek. Cedera itu membuatnya harus beristirahat di tempat tidur selama berbulan-bulan untuk pemulihan dan sepenuhnya menggagalkan karier sepak bolanya yang sedang berkembang. “Bagian terburuk dari cedera itu, selain rasa sakitnya, adalah saya tidak bisa bersaing. Sensasi kompetisi selalu menjadi sesuatu yang saya cintai, dan kehilangan itu sangat menyakitkan.”

Menemukan Kompetisi di Kartu

Namun, ada hal baik yang muncul dari cedera itu: Ruben menemukan poker. Ia menemukan cara untuk bersaing tanpa memengaruhi pemulihannya, dan ia bisa melakukannya kapan saja ia mau. “Saya melakukan deposit pertama saya secara online dan, seperti kebanyakan orang, saya kalah. Saya tidak suka kalah.”

Kekalahan itu membuat Ruben mempelajari permainan, yang membawanya ke PokerStrategy, sebuah situs web yang menawarkan hadiah kepada pemain yang menyelesaikan kursus poker. Ruben mengikuti kursus, mempelajari materi, lalu menggunakan hadiah tersebut untuk bermain. Ia menerapkan apa yang dipelajarinya dari kursus di meja dan perlahan permainannya meningkat.

Ruben bergabung dengan GGPoker sebelum COVID, dan sekarang itu adalah situs favoritnya. “Saya sangat suka perangkat lunaknya, sangat bagus. Selalu ada permainan uang PLO yang berlangsung, jadi saya tahu saya selalu bisa menemukan permainan. Ditambah lagi Seri Omaholics, itu bagus saat saya bisa memainkannya.” Ruben lebih menyukai permainan uang PLO dibandingkan Hold’em dan turnamen, dengan alasan kemudahan menemukan permainan ditambah sensasi varians dalam permainan. “Ketika Anda bisa menang secara konsisten di PLO, Anda tahu Anda hebat.”

Enam Tahun Impian Vegas

Tahun 2025 menandai kali keenam Ruben bermain di WSOP, dan ini jelas merupakan pencapaian terdalamnya; pencapaian terdalam sebelumnya adalah pada tahun 2023, ketika ia finis di posisi ke-224. “Tahun ini luar biasa dengan aplikasi WSOP+. Semuanya jadi sangat mudah, benar-benar mengubah permainan. Di tahun-tahun sebelumnya, antreannya sangat panjang. Hampir tidak mungkin untuk melakukan rebuy di turnamen mana pun – keluar, menunggu 2 jam untuk rebuy, lalu menunggu satu jam lagi hingga kursi Anda dipanggil. Sekarang semuanya sangat mudah dan langsung siap. Saya menyukainya.”

Ruben adalah salah satu dari sedikit pemain yang bertahan selama delapan hari di WSOP Main Event. Dan meskipun ia telah mengalahkan lebih dari 9.700 pesaing, ia tidak menghabiskan banyak waktu dengan para pro terkenal dari generasi lama (seperti kebanyakan pemain di lapangan sebesar ini). “Saya menghabiskan hari pertama dengan ‘The Grinder’ di sebelah kiri saya. Kami tidak banyak terlibat dalam pot bersama, tetapi kami mengakhiri hari itu sebagai pemimpin chip. Saya juga menghabiskan hari ke-6 dengan Isaac Haxton di meja saya. Dia adalah pemain yang tangguh.”

29 Juta Chip dan Ketegangan di Meja Fitur

Ruben memasuki Hari ke-8 dengan 29 juta chip, duduk di posisi ke-7 di papan peringkat. Ia tahu masih banyak permainan tersisa dan menyadari bahwa ia kemungkinan harus berhadapan lagi dengan Mizrachi, yang memiliki kurang dari 12 juta chip. “Dia memiliki tumpukan yang lebih kecil, tetapi saya rasa Anda tidak pernah benar-benar bisa mengabaikannya.” Ruben tahu bahwa pada Hari ke-8, ia akan berada di meja fitur, yang baginya tidak ideal, “Saya lebih suka tidak berada di sana. Berada di meja fitur berarti pemain lain bisa melihat bagaimana saya bermain. Saya akan menghindari meja fitur selama mungkin.”

Strategi Agresif untuk Dorongan Akhir

Memasuki hari itu, Ruben memberikan sedikit wawasan tentang strateginya. “Saya akan bermain sangat agresif dari posisi. Banyak 3-bet, terutama melawan tumpukan yang lebih kecil dan pemain yang berada di luar posisi. Tetapi melawan tumpukan yang lebih besar dan saat saya di luar posisi, saya akan memperlambat permainan. Saya jauh lebih baik bermain post-flop. Bagi saya, post-flop lebih mudah dimainkan. Anda memiliki lebih banyak informasi.”

Saat Ruben pergi untuk mempersiapkan level berikutnya, ia meninggalkan kami dengan satu pemikiran terakhir, “Jika Anda ingin bermain poker dengan serius, Anda harus menganggapnya serius. Tentu, ini menyenangkan, tetapi poker adalah permainan yang sangat sulit, terutama sekarang dengan begitu banyak informasi yang tersedia. Jika Anda ingin menjadi hebat di poker, seperti halnya apa pun yang ingin Anda kuasai, Anda harus bekerja keras.”

Pembaruan

Ruben memasuki Hari ke-8 dengan 29 juta chip, duduk di posisi ke-7 dari 24 pemain. Pada istirahat kedua hari itu, ia bertahan cukup nyaman di 27,5 juta, turun ke posisi ke-10 dengan hanya 17 pemain tersisa. Permainan akan berlanjut hari ini hingga sembilan pemain terakhir ditentukan.

Artikel ditulis oleh: Shawn Altbaum
Foto oleh Tim Ash dan merupakan milik eksklusif GGPoker.